His Story

LONGING FOR ONENESS

            Merupakan sebuah kerinduan yang sangat besar di hati Yesus yaitu agar tubuh-Nya menjadi satu sama seperti Dia dan Bapa adalah satu. Yohanes pasal 17 menuliskan tentang apa yang menjadi isi hati Yesus. Dalam acara “Suara-Nya”, Tuhan mengumpulkan pendoa-pendoa dari berbagai denominasi gereja, berbagai jaringan doa untuk bersatu bersehati mencari wajah-Nya dan untuk mengerti isi hati-Nya.

            Seperti yang tertulis di dalam Yeremia 33:3 Firman Tuhan berkata “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.” Inilah yang dilakukan selama 21 hari sejak tanggal 1 sampai nanti 21 Juli 2021 di dalam momentum “Suara-Nya.”

            Sesungguhnya suara-suara yang dinaikkan selama 21 hari ini adalah suara-suara yang menjawab kerinduan Tuhan untuk mempersiapkan jalan lawatan Tuhan atas bangsa ini. Suara-suara antargenerasi serta antardenominasi yang bersahut-sahutan, sedang membangun sebuah jalan raya untuk menyambut sebuah gelombang rohani terbesar sepanjang masa. Bapak-bapak dan ibu-ibu rohani beberapa kali menyebutkan bahwa krisis dan goncangan yang sedang terjadi di Bangsa ini adalah sebuah jalan raya yang dibangun untuk Raja Kemuliaan hadir dan membawa gelombang kebangunan rohani. Oleh sebab itu, momentum “SUARA-NYA” adalah sebuah persiapan untuk menyambut kebangunan rohani.

            Di Upper Room, Tuhan telah banyak menyatakan isi hati-Nya. Tuhan mengajarkan bahwa penting untuk setiap kita menemukan panggilannya, terutama untuk generasi muda, generasi yang meneruskan tongkat estafet kebangunan rohani ini. Lewat bapak-bapak dan ibu-ibu rohani membagikan pesan tentang pentingnya menjadi sebuah keluarga yang berjalan bersama-sama, baik antardenominasi, antargenerasi bahkan antarsuku. Profesi maupun latar belakang bisa saja berbeda-beda, tetapi yang terpenting adalah bagaimana setiap hati kita punya kerinduan yang sama untuk melihat kebangunan rohani itu terjadi di bangsa ini.

            Tuaian sedang menguning di sekeliling kita. Merendahkan diri untuk berjalan bersama-sama sebagai suatu keluarga tubuh Kristus adalah seperti menyiapkan lumbung yang besar untuk dapat menampung jiwa-jiwa yang akan dituai. Meskipun Covid-19 belum berakhir, namun sama sekali tidak menjadi sebuah penghalang untuk agenda Tuhan dijalankan. Justru, di masa-masa sulit inilah Tuhan menyatakan kebesaran-Nya. Kita melihat gereja-gereja Tuhan bersatu, jaringan-jaringan doa baik di Indonesia bahkan bangsa-bangsa semakin gencar untuk berdoa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.

            Tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Bahkan sekalipun ada yang tidak merespon panggilan-Nya, tidak membuat rencana Tuhan digagalkan. Dia adalah Allah yang berdaulat, yang mampu melakukan segala cara untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ketika setiap kita bisa terlibat di dalam agenda Ilahi ini, maka ini adalah sebuah kehormatan. Mari terus bersatu, bergerak bersama dan percaya bahwa gelombang lawatan terbesar sedang datang. Apa yang menjadi kehendak-Nya di Surga akan jadi di bumi. Amin!

TO GOD BE THE GLORY!